Minggu, 07 Desember 2014

Review Boyhood 2014

Boyhood 2014

      Yah kali ini saya akan mencoba berbagi film yang baru saja saya tonton. Salah satu film dengan rating tertinggi di IMDb, atau beberapa referensi mengatakan film yang akan menjadi rating tertinggi di tahun 2014 ini, layakkah ditonton bagi orang Indonesia??



    Saya menonton film ini karena  tertarik akan berbagai reviewer yang sudah ada. Film yang disutradarai Richard Linklater ini menyajikan sebuah film tentang kehidupan seorang anak berumur 12 tahun di Amerika Serikat sampai akhirnya dia berumur 18 tahun, yaitu seorang Mason (Ellar Coltrane) yang hidup bersama kakaknya Samantha (Lorelei Linklater) dan ibunya (Patricia Arquette). 

     Film ini diawali dengan yaitu cerita Mason yang masih berumur 12 tahun bersama kakaknya Samantha yang harus hidup dengan single parent. Di masa anak-anak, mereka harus melihat kenyataan bahwa ayah dan ibunya saling bertengkar karena hal-hal yang berbeda pandangan. Sehingga akhirnya mereka harus berpindah ke rumah neneknya dan harus menerima kenyataan bahwa ibunya akan menikah lagi.

     Cerita mengalir dengan cukup lambat, meskipun terpotong-potong cukup cepat, karena film ini menceritakan Mason yang berumur 12 tahun terus tumbuh hingga umur 18 tahun, dimana dalam kehidupannya diwarnai oleh banyak hal yang luar yang biasa, dari hal yang indah, menyedihkan, dan juga hal yang penuh tantangan. Dimana ketika masih sekolah Mason akan merasakan indahnya hidup sekolah hingga akhirnya Ia harus tumbuh sendiri menjadi kuat menjadi seorang pria yang dewasa.


      Ketika Anda menyaksikan film ini anda akan merasakan berbagai hal yang dirasakan oleh Mason. Penonton secara pelan tetapi akan cepat dibuat merasakan kerasnya hidup, kerasnya pertumbuhan, dalam sebuah film dengan durasi 2jam lebih ini.  Membosankan?? Yah pada awalnya Anda mungkin akan meraskan cukup bosan,  yah karena film ini bukanlah sebuah film yang memacu adrenalin atau sebuah film dengan pemain-pemain yang membuat tatapan mata tak bisa lepas dari layar kaca. Tapi dengan pelan dan pasti penonton akan merasakan bagaimana rasanya hidup seorang anak di Amerika Serikat. Akting dari Ellar Coltrane juga cukup baik, apalagi ketika masih kecil.



    Apakah film ini sebuah film yang layak ditonton? Yah saya rasa sangat layak ditonton. Film ini akan mengajarkan kita banyak sekali hal, bagaimana kehidupan seorang anak di AS yang cukup berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Menceritakan bagaimana kita harus hidup dan memperjuangkan hidup ini apapun masalah atau kondisi kita. Atau jika Anda berpikir seperti saya melihat Anda akan melihat dua buah kehidupan, pertama yaitu seorang anak yang harus hidup dengan seorang ibu dan tiga ayah secara bergiliran. Merasakan pahitnya tak bisa hidup dengan Ayahnya, atau juga merasakan pahitnya hidup dengan ayah angkat yang sangat disiplin, dan merasakan pahitnya harus kehilangan teman-teman begitu cepatnya.  Atau anda juga akan melihat suatu cerita seorang ibu yang luar biasa mencintai anaknya, bertahan hidup dengan berbagai cara, bahkan dengan cara yang menyakitkan, harus dibohongi anak-anaknya,dan juga perasaan seorang ibu yang harus membuat anak-anaknya hidup nomaden dan menikmati tiga orang ayah, hingga akhirnya ibu ini berhasil membuat kedua anaknya lulus smu.


    Bila anda memiliki waktu kosong, saya rasa anda bisa menonton film ini, dan anda akan memahami mengapa remaja di Amerika sangat dewasa. Rating tinggi juga  sesuai dengan apa yang disajikan film ini. Apalagi bila anda hidup di AS atau merasakan seperti di film ini. 12 tahun pembuatan film juga tuntas dibayar dengan berbagai Award ia dapatkan. 

Jumat, 05 Desember 2014

Apa yang anda pikirkan?



      Suatu ketika di sore yang dingin dengan hujan yang cukup lebat. Ketika pikiranku sedang melayang dengan pekerjaan  yang belum selesai, mengharapkan hujan segera reda agar aku dapat segera pergi untuk menyelesaikan pekerjaanku  karena hantu deadline sudah mengejarku begitu dekat hingga terasa mencekik pikiranku. Tetapi tiiba-tiba kulihat seorang kakek tua seorang diri dengan kebingungan dan dengan tangannya Ia memegang sebuah payung ditengah hujan. Setelah cukup lama berdiam, kemudian dengan langkah pendek-pendek ia masuk ke sebuah toko.  Dengan tersenyum dan suara yang keras, Ia berkata permisi. 


Kemudian menurunkan kacamatanya untuk melihat orang yang ada didalam, sepertinya dengan kacamatanya yang tebal ia tidak dapat melihat orang didalam. Setelah penjual itu keluar, kemudian dengan tiba-tiba kakek ini tersenyum dan tertawa  bercerita bahwa dia lupa akan toko ini. Sehingga ia kelewatan dan harus kembali untuk dapat ke toko ini. Singkat cerita, kakek ini membeli kopi kemudian mulai berbicara dengan hal-hal yang kadang tidak masuk akal, dengan perkataanya yang sangat terasa tidak nyambung. Yah mungkin faktor umur sudah mempengaruhinya. Tetapi dengan sabar penjual itu mendengarkan apa yang kakek itu ceritakan dan mencoba menjawab dengan jelas setiap pertanyaan yang kakek itu tanyakan. 

Jika anda melihat kakek itu, hal apakah yang anda pikirkan?? Seorang kakek yang sudah sangat tua, dengan rambut putihnya, dengan wajah kurus serta berkerut-kerut, berjalan seorang diri di tengah hujan untuk mencari sebuah toko yang ingin ia kunjungi. Meraba-raba dan berharap benar ini adalah toko yang ingin ia kunjungi. Dengan suara yang keras  dan senyum tetapi dia bercerita dengan hal-hal yang saya rasa tak perlu diceritakan kepada seorang penjual toko dan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdengar lucu bila dipikirkan, apakah yang anda pikirkan?

Ketika saya melihat hal ini, saya hanya diam dan berpikir hal apakah yang diperlukan oleh kakek tua itu? Apakah sebuah sebuah koper yang berisi uang sangat banyak kah? Sebuah pekerjaan yang dihormat kahi? Atau suatu kepandaian yang membuat setiap orang merasa hebat dan berguna bagi masyarakat?? Atau tugas saya yang segera harus dikumpulkan??

Saya rasa tidak ada satupun hal yang saya sebutkan tadi adalah sesuatu yang diinginkan oleh kakek tua itu. Dengan umurnya yang sudah tidak muda lagi, dengan rambutnya yang sudah putih, saya tahu anda akan berpikir sama dengan saya. Hal apakah yang dibutuhkan seorang kakek tua itu ketika ia seorang diri di tengah hujan dengan cuaca yang dingin dan dengan muka kebingungannya?

Apa yang anda pikirkan tentang kakek tua itu? Apa yang anda pikirkan tentang hidup ini?